FERMENTASI
KAROTEN
I.
Tujuan
Percobaan
Mempelajari
cara produksi bahan pewarna karoten pada medium tongkol jagung menggunakan
inokulum kapang oncom merah.
II.
Tinjauan
Pustaka
Tongkol pada jagung
adalah bagian dalam organ betina tempat bulir
duduk menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina
("buah jagung"). Tongkol terbungkus oleh kelobot
(kulit "buah jagung"). Secara morfologi, tongkol jagung
adalah tangkai utama malai
yang termodifikasi. Malai organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada
kondisi tertentu. Tongkol jagung muda, disebut juga babycorn, dapat
dimakan dan dijadikan sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi
sumber furfural,
sejenis monosakarida dengan lima atom
(Anonim, 2013).
Menurut
Anonim (2013), gambar tongkol jagung sebagai berikut :

Oncom adalah
produk fermentasi dari beberapa jenis
kapang (jamur), seperti halnya dalam pengolahan tempe. Namun bedanya,
tempe diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora, sedangkan oncom
diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora (Anonim,
2013).
Menurut
Anonim
(2013), gambar kapang oncom merah adalah sebagai berikut:

Jamur
oncom dikenal pula dengan nama ilmiahnya Neurospora sitophila (dahulu Monilia
sitophila). Nama Neurospora berasal dari kata neuron (= sel saraf),
karena guratan-guratan pada sporanya menyerupai bentuk akson. Jamur
oncom termasuk dalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen). Sebelum
diketahui perkembangbiakan secara seksualnya, jamur oncom masuk ke dalam
kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui fase seksualnya (teleomorph),
yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom masuk ke dalam golongan
Ascomycota (Anonim, 2013).
Menurut
Anonim (2013), klasifikasi jamur oncom adalah sebagai berikut :
Kongdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Ascomycetes
Order : Sordariales
Family : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Oncom yang
dikenal di pasaran ada dua jenis yaitu oncom merah dan oncom hitam.
Perbedaannya terletak pada jenis jamur/ kapang yang melakukan fermentasi dan
juga jenis bahan yang diguanakan. Oncom merah dihasilkan oleh kapang Neurospora
sitophila, sedangkan oncom hitam dihasilkan oleh kapang Rizopus oligosporus.
Bahan dasar untuk membuat oncom merah biasanya ampas tahu, sedangkan untuk
membuat oncom hitam ialah bungkil kacang tanah yang sering kali kita campur
dengan ampas singkong atau tepung singkong (Anonim,
2013).
Karoten
merupakan pigmen alami yang ditemukan pada tanaman, ganggang, hewan vertebrata
dan mikroorganisme. Pigmen ini berwarna kuning sampai merah dan digunakan
sebagai pewarna dalam industry pangan, kosmetik dan industry farmasi. Selain
berperan sebagai zat pewarna karoten juga berperan sebagai provitamin A (bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh).
Dengan peranannya itu, keberadaan karoten pada pangan berfungsi ganda sebagai
pewarna dan sebagai provitamin A (Mappiratu dkk, 2013).
Pigmen
karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada umumnya disusun
oleh delapan unit isoprena, dimana kedua gugus metil yang dekat pada molekul
pusat terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan gugus metil lainnya terletak
pada posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat ikatan ganda terkonjugasi.
Semua senyawa karotenoid mengandung sekurang-kurangnya empat gugus metil dan
selalu terdapat ikatan ganda terkonjugasi diantara gugus metil tersebut. Adanya
ikatan ganda terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan adanya gugus
kromofora yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid. Semakin banyak
ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut yang
mengarah ke warna merah (Anonim, 2013).
Karoten dapat
diproduksi pada medium yang tergolong limbah seperti limbah cair tapioka. Ampas
tahu dan limbah jagung menggunakan inokulum kapang oncom merah, yakni inokulum
murni maupun campuran kapang Neurospora
crassa dan Neurospora sitophila. Pada
konidia kapang N. Crassa dan N. Sitophila terdapat karoten pemberi
warna merah pada konidia kapang. Karoten pada konidia dapat dipisahkan melalui
proses ekstraksi. Pada percobaan ini akan dilakukanb proses produksi karoten
dengan menggunakan limbah tongkol jagung dan inokulum kapang oncom merah yang
telah dibuat pada percobaan sebelumnya (Mappiratu dkk, 2013).
III.
Alat
dan Bahan
3.1 Alat
1. Neraca
analitik
2. Komfor
3. Panci
4. Pisau
5. Talenan
6. Loyang
7. Blender
8. Baki
(wadah fermentasi)
9. Kuas
10. Wadah
(penyimpanan kapang oncom merah)
3.2 Bahan
1. Inokulum
kapang oncom merah bentuk bubuk
2. Tongkol
jagung
3.
IV.
Prosedur
Kerja
1. Mensterilkan
tongkol jagung muda dengan cara dikukus selama kurang lebih satu jam.
2. Mendinginkan
tongkol jagung yang telah dikukus, kemudian menimbangnya sebanyak 500 gram.
3. Menginokulasi
tongkol jagung dengan inokulum kapang oncom merah dan membiarkan selama 7 hari
(menginkubasi selama 7 hari) di rak fermetasi.
4. Memisahkan
kapang oncom merah yang tumbuh pada permukaan jagung dengan menggunakan kuas, kemudian memasukkannya kedalam wadah
yang telah dihitung sebelumnya.
5. Menimbang
massa kapang oncom merah dan menghitung rendemen massa kapang yang diperoleh.
V.
Hasil
Pengamatan dan Analisa Data
5.1 Hasil
pengamatan
Perlakuan
|
Hasil
|
Tongkol jagung diinokulasi dengan inokulum kapang
oncom merah dan diinkubasi selama 7 hari
|
Massa kapang oncom merah yaitu 20,6 gram
|
Keterangan :
Berat tongkol jagung =
500 gram.
5.2 Analisa
data
Rendemen
massa kapang (%) =

=


=
4,134 %
VI.
Pembahasan
Karoten dapat diproduksi pada medium yang tergolong
limbah seperti limbah cair tapioka. Ampas tahu dan limbah jagung menggunakan
inokulum kapang oncom merah, yakni inokulum murni maupun campuran kapang Neurospora crassa dan Neurospora sitophila.
Percobaan ini bertujuan untuk memproduksi bahan
pewarna karoten pada medium tongkol jagung dengan menggunakan inokulum oncom
merah yang telah dibuat pada percobaan sebelumnya yaitu percobaan empat. Dalam
percobaan ini digunakan tongkol jagung muda karena tongkol jagung muda
mengandung nutrisi yang lebih banyak dari pada tongkol jagung tua, karena
nutrisi tersebut yang akan digunakan kapang sebagai sumber nutrisi agar dapat
hidup dan memproduksi karoten. Kapang yang digunakan adalah kapang Neurospora crassa dan Neurospora sitophila karena pada konidia
kapang terdapat karoten pemberi warna merah, jadi bila kapang tersebut dapat
hidup maka dapat diperoleh karoten. Neurospora
sitophila adalah kapang yang diisolasi dari tongkol jagung.
Pertama-tama adalah proses penyiapan medium fermentasi
yaitu tongkol jagung. Proses ini diawali dengan memisahkan biji jagung dengan
tongkolnya. Tongkol tersebut yang akan digunakan sebagai media fermentasi.
Proses selanjutnya adalah proses sterilisasi. Proses
sterilisasi adalah proses mensterilkan media yaitu tongkol jagung muda dengan
cara dikukus selama 1 jam. Tujuannya agar menghilangkan bakteri-bakteri yang
tidak diinginkan yang nantinya akan mengganggu proses fermentasi karoten oleh
kapang Neurospora crassa dan Neurospora sitophila. Sehingga pada
proses fermentasi hanya akan ada kapang Neurospora
crassa dan Neurospora sitophila yang
ada pada media atau tongkol jagung muda. Kemudian mendinginkan tongkol jagung
karena apabila masih panas akan terjadi kemungkinan kapang tidak dapat tumbuh
sehingga dibiarkan dingin terlebih dahulu. Selanjutnya menimbang tongkol jagung
yang telah dikukus sebanyak 500 gram
Kemudian dilakukan proses ketiga yaitu proses
inokulasi. Pada proses ini tongkol jagung muda akan diinokulasi dengan kapang
oncom merah yang telah dibuat sebelumnya. Proses inokulasi dilakukan dengan cara
melumuri seluruh bagian tongkol jagung dengan inokulum kapang oncom merah.
Proses terakhir yaitu proses inkubasi. Proses inkubasi
ini dilakukan dengan cara membiarkan tongkol jagung dan kapang selama 7 hari
pada suhu ruang dan diruangan yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Digunakan
waktu tujuh hari karena merupakan waktu optimum untuk menghasilkan karoten
dengan rendemen tertinggi. Pada proses inkubasi ini kapang Neurospora crassa dan Neurospora
sitophila mulai tumbuh dan berkembang untuk meghasilkan karoten serta akan
terjadi proses pemecahan molekul polimer dari substrat atau tongkol jagung oleh
kapang. Pada tahap ini molekul polimer contohnya lemak, karbohidrat dan protein
diubah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti asam lemak, glukosa dan
asam amino yang disebut juga sebagai proses hidrolisis.
Pada hari pertama kapang tersebut telah tumbuh, hal
ini sesuai dengan sifatnya yaitu mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat. Ketika
sampah hari ketujuh, kapang telah tumbuh dihampir semua bagian jagung. Hal ini
ditandai dengan terbentuknya spora dari kapang yang berwarna merah yang berbentuk
tepung yang merupakan ciri khas dari kapang ini.
Langkah selanjutnya adalah memisahkan kapang oncom
merah dari permukaan jagung dengan menggunakan kuas. Menggunakan kuas agar
serbuk yang dihasilkan oleh kapang dapat terambil seluruhnya. Kemudian menimbang
massa kapang oncom merah agar dapat dihitung rendemen massa kapangnya. Massa
kapang yaitu 20,6 gram dan setelah dilakukan penghitungan dengan persamaan yang
ada diketahui bahwa rendemen kapang oncom merah yaitu sebesar 4,134
%.
VII.
Penutup
7.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Fermentasi karoten
dapat dilakukan dengan menggunakan tongkol jagung muda sebagai medium dan
kapang Neurospora crassa dan Neurospora sitophila sebagai inokulum.
2. Tongkol jagung
muda berfungsi sebagai penghasil nutrisi untuk kapang sedangkan kapang Neurospora crassa dan Neurospora sitophila berfungsi sebagai
penghasil karoten.
3. Proses
fermentasi :
·
Proses penyiapan medium
·
Proses sterilisasi
·
Proses inokulasi
·
Proses inkubasi
4. Massa kapang
yaitu 20,6 gram dengan rendemen kapang oncom merah yaitu sebesar 4,134
%.
7.2 Saran
Diharapkan agar seluruh prosedur pada
percobaan dapat dilakukan, agar diperoleh ekstrak karoten yang murni.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. Tongkol Jagung. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tongkol_jagung).
Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2013.
Anonim.
2013. Manfaat Oncom. (http://d5d.org/manfaat-oncom#.Uave3dhZgxg).
Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2013.
Anonim.
2013. Jamur Oncom. (http://mudarwan.wordpress.com/2010/06/03/
jamur-oncom/). Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2013.
Anonim.
2013. Fermenrasi karoten. (http://fatmakyoshiuzumaki.wordpress.com
/2010/12/02/fermentasi-karoten/). Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2013.
Mappiratu,
dan Bakhri, S. 2013. Penuntun Praktikum
Bioteknologi. Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Tadulako. Palu.
Makasih banyak ka'chaca
BalasHapusU'r welcome
BalasHapus