BAB I PENDAHULUAN
A. Logam
Dalam
kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon)
adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion
(kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala
dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah
satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal
digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam
dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut
semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah
nonlogam (Anonim, 2013).
Logam
didefinisikan sebagai unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat: liat, kuat,
keras, penghantar listrik dan panghantar panas, mengkilap dan pada umumnya mempunyai
titik cair yang tinggi. Untuk mengklasifikasikan logam dapat ditinjau dan
bermacam-macam keadaan logam, sifat dan kegunaannya, logam dikelompokkan menjadi:
1. Logam
berat.
Logam berat yaitu logam
yang mempunyai massajenis lebih dan 5 kg/dm, logam tersebut yaitu: Besi, Nikel,
Crome, Tembaga, Timah hitam, Timah putih, Seng.
2. Logam
ringan.
Logam ringan yaitu
logam yang mempunyai massajenis kurang dan 5 kg/dm, logam tersebut yaitu:
aluminium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan barium.
3. Logam
mulia.
Logam mulia adalah
logam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, digunakan untuk keperluan khusus,
misalnya untuk alat tukar (uang), perhiasan dan asesoris lainnya. Logam mulia
tersebut yaitu: emas, perak, dan platina.
4. Logam
tahan api.
Logam tahan api atau
disebut juga dengan logam refraktori, logam tersebut biasanya digunakan sebagai
unsur paduan untuk alat-alat listrik, silinder line pada motor bakar torak dan
alat-alat lainnya yang memerlukan ketahanan panas. Logam refraktori tersebut
yaitu: wolfram, molibden, titanium, dan zirkonium.
5. Logam
radio aktif.
Logam
radio aktif yaitu logam yang dapat memancarkan sinar radioaktif yaitu sinar
alpha, sinar Betha dan sinar Gama. Sinar gama diperlukan untuk pemeriksaan
sambungan pada lasan. Logam radio aktif tersebut yaitu: radium dan uranium.
B. Logam Berat
Logam
berat merupakan logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5g/cm3. Logam berat masih termasuk golongan
logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain. Perbedaannya
terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau
masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Karakteristik dari kelompok logam berat
adalah sebagai berikut (Palar, 2010) :
a.
Memiliki spesifikasi graviti yang
sangat besar (lebih dari 4).
b.
Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50
serta unsur-unsur lantanida dan aktinida.
c.
Mempunyai respon biokimia yang khas
(spesifik) pada organisme hidup .
Logam berat
biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup, karena semua logam
berat bersifat toksik. Namun demikian, sebagian dari logam-logam tersebut tetap
dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang biasa dinamakan sebagai logam-logam
esensial tubuh.
C. Air
Air
merupakan komponen lingkungan yang penting bagi manusia. Makhluk hidup di muka
bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhn
utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di
bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak
tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya, air yang
relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup
sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun
untuk keperluan pertanian dan sebagainya.
Air
yang terdapat di alam atau badan-badan air sesungguhnya tidak ada yang murni.
Air selalu mengandung zat-zat atau komponen-komponen lain, baik yang larut
maupun tidak larut. Jenis dan jumlah komponen itu bergantung sekali pada
keadaan sekitar sumber air. Air hujan yang jatuh ke bumi dapat melarutkan
gas-gas tertentu yang ada di atmosfer, seperti gas karbon dioksida dan gas
oksigen. Di tempat-tempat yang udaranya sangat kotor seperti kota-kota industri,
air hujan yang jatuh ke bumi dapat
melarutkan gas karbon monoksida, gas belerang dioksida, gas amoniak, gas asam
sulfida, jelaga, dan bahkan debu-debu. Air hujan jatuh ke daratan dan mengalir
mencari bagian permukaan bumi yang lebih rendah. Aliran air mula-mula kecil,
tetapi karena bertemu dengan aliran-aliran yang lain, lama-lama aliran air
menjadi besar dan akhirnya sampai pada badan-badan air. Selama di daratan air
mengikis permukaan bumi dan melarutkan atau mengendapkan hasil kikisan itu ditempat-tempat
yang lain. Gas amoniak dan gas asam sulfida yang ada dalam badan-badan air
tidak hanya berasal dari udara, tetapi dapat juga berasal dari peruraian
protein yang ada dalam badan air tersebut. Gas amoniak diperoleh dari
dekomposisi aerobik protein sedangkan gas belerang diperoleh dari proses
dekomposisi anaerobik protein yang mempunyai residu asam amino sistein.
Kecuali
air hujan, air dari sumber-sumber lainnya mengandung berbagagai macam garam.
Jenis dan kadar garam tersebut pada tiap sumber air berbeda-beda. Apabila
banyak mengandung ion kalsium dan ion magnesium, air tersebut disebut air
sadah. Apabila hanya sedikit atau sama sekali tidak mengandung ion-ion tersebut
air tersebut disebut air lunak. Kesadahan sementara disebabkan oleh garam
kalsium hidrogen karbonat dan magnesium hidrogen karbonat. Kesadahan tetap
disebabkan oleh garam kalsium sulfat, magnesium sulfat, magnesium klorida dan
kalsium klorida. Garam hidrogen karbonat yang menyebabkan kesadahan semnetara,
terbentuk karena air yang mengandung karbon dioksida mengalir melalui lapisan
tanah yang mengandung garam kalsium karbonat dan magnesium karbonat.
BAB II ISI
A. Logam dan Logam Berat dalam Air
Keberadaan
logam-logam dalam perairan dapat berasal dari sumber-sumber alamiah dan dari
aktivitas manusia. Sumber-sumber logam alamiah yang masuk ke dalam perairan
bisa berupa pengikisan dari batuan mineral. Dalam kondisi normal beberapa logam
baik logam ringan maupun logam berat jumlahnya sedikit dalam air. Beberapa
logam tersebut bersifat essensial dan sangat dibutuhkan dalam proses kehidupan
misalnya Kalsium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Mg), yang merupakan logam ringan
yang berguna untuk pembentukan kutikula pada ikan dan udang. Sedangkan logam
berat seperti Tembaga (Cu), dan Seng (Zn) sangat bermanfaat dalam pembentukan
haemosianin dalam darah pada hewan air tersebut. Kegiatan manusia juga
merupakan suatu sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan perairan.
Masukan logam berasal dari buangan langsung berbagai jenis limbah yang beracun,
gangguan pada cekungan-cekungan perairan, presipitasi dan jatuhan dari
atmosfer. Sumber utama masuknya logam ke dalam perairan adalah sebagai berikut
(Wittman, 1979 dalam Connel, Des W dan Miller, Gregory J, 1995 ):
1.
Kegiatan Pertambangan. Eksploitasi
timbunan bijih membongkar permukaan batuan baru dan sejumlah besar sisa-sisa
batu atau tanah untuk mempercepat proses pelapukan. Sehingga mengakibatkan
oksidasi mineral dan pembentukan air saluran tambang yang asam.
2.
Kegiatan proses pengambilan bijih,
peleburan dan penyulingan minyak dapat menyebabkan hamburan dan penimbunan
sejumlah besar logam runutan seperti Pb, Zn, Cu, As, dan Ag ke dalam saluran
pembuangan di sekelilingnya atau pengeluaran langsung ke dalam lingkungan
perairan.
3.
Cairan Limbah Rumah Tangga dan
Aliran Air Badai Perkotaan. Jumlah logam runutan yang cukup besar
disumbangkan ke dalam cairan limbah rumah tangga oleh sampah-sampah metabolik,
korosi pipa-pipa air (Cu, Pb, Zn dan Cd) dan produk-produk konsumer (misalnya,
formula detergen yang mengandung Fe, Mn, Cr, Ni, Co, Zn, Cr, B dan As).
Pembuangan sampah lumpur dapat juga menyumbangkan pengkayaan logam (Cu, Pb, Zn,
Cd dan Ag) ke dalam air penerima (William dkk, 1974 dalam Connel, Des W dan
Miller, Gregory J, 1995)
4.
Komposisi logam pada aliran air
perkotaan tergantung pada banyak faktor, seperti rencana perkotaan, keadaan
lalu lintas, kontruksi jalan, penggunaan tanah, dan ciri-ciri fisik dan
klimatologi batas air (Hahne dan Kroontji, 1973 dalam Connel, Des W dan Miller,
Gregory J, 1995).
5.
Limbah dan Buangan Industri. Beberapa
logam runutan di buang ke dalam lingkungan perairan melalui cairan limbah
industri demikian juga dengan penimbunan dan pencucian lumpur industri.
Kepekatan logam dalam air limbah industri seringkali dalam skala miligram per
liter (lihat Tabel 2.1). Emisi logam dari pembakaran bahan bakar fosil juga
merupakan sumber utama pemaculogam di udara yang ada di dalam air alamiah dan
daerah aliran sungai .Pembakaran bahan bakar yang mengandung timah hitam secara
nyata membreikan sumbangan pada timbunan timah hitam di perkotaan (Wittman,
1979 dalam Connel, Des W dan Miller, Gregory J, 1995).
6.
Aliran Pertanian. Sangat
banyak endapan yang mengandung logam, dari daerah pertanian sebagai akibat dari
erosi tanah (McElroy dkk, 1975 dalam Connel, Des W dan Miller, Gregory J,
1995).
Tingkat
kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada
lokasi, jenis kompartemen dan tingkat pencemarannya. Biasanya tingkat
konsentarsi logam berat dalam air dibedakan menurut tingkat pencemarannya,
yaitu polusi berat, polusi sedang, dan nonpolusi (Darmono, 2001).
B. Persenyawaan Logam dan Logam Berat dengan Senyawa Lain.
Di
dalam perairan, biasanya logam ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan unsur
lain atau dalam bentuk logam ion dan sangat jarang ditemukan dalam bentuk
elemen tunggal.
Bahan-bahan
kimia yang berada di dalam laut berupa persenyawaan anorganik dan persenyawaan
organik. Persenyawaan anorganik dapat berasal dari hasil erosi batu-batuan yang
terjadi di daratan yang kemudian oleh sungai dibawa ke laut. Persenyawaan
anorganik dapat berasal dari limbah industri, limbah pertanian, atau limbah
domestik yang masuk ke sungai dan akhirnya dibawa ke laut. Selain itu
persenyawaan organik dapat juga berasal dari tumpahan minyak yang diangkut oleh
kapal dan bocoran-bocoran pengeboran minyak lepas pantai.
C. Pengaruh Logam dan Logam Berat terhadap Lingkungan.
Pencemaran logam berat meskipun
dalam konsentrasi rendah dalam perairan sangat berbahaya bagi biota didalamnya.
Logam-logam berat yang terdapat dalam air laut,
seperti halnya logam-logam berat yang terdapat dalam air tawar, dapat terkumpul
dalam jaringan tubuh hewan air melalui proses rantai makanan. Selain itu, logam berat masuk ke dalam jaringan
tubuh makhluk hidup melalui beberapa jalan, yaitu saluran pernapasan dan
penetrasi melalui kulit. Logam – logam berat ini umumnya berpengaruh buruk
terahap proses-proses biologis karena logam-logam berat ini mempunyai kemampuan
untuk mengikat protein yang ada dalam jaringan tubuh hewan. Kematian organisme
perairan akibat logam berat dapat terjadi karena keracunan atau kation logam
berat dengan fraksi tertentu dalam lendir insang sehingga insang terselaputi
gumpalan lendir logam berat. Akibatnya organisme akan mati lemas. Timah (Pb),
seng (Zn), dan Tembaga (Cu), pada umumnya menyebabkan kematian ikan dan
organisme perairan lainnya melalui proses semacam ini. Dampak logam berat
sangat meracuni bagi manusia yang mengkonsumsi ikan dari perairan tercemar. Hal
ini karena konsentrasi logam berat dalam ikan yang dikonsumsi sudah berada pada
taraf diatas ambang batas akibat proses bioakumulasi (Sumardjo, D., 2009).
Di dalam tubuh
manusia logam diabsorpsi oleh darah, berikatan dengna protein darah yang
kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Akumulasi logam yang
tertinggi biasanya dalam organ detoksikasi (hati) dan ekskresi (ginjal). Akibat
yang ditimbulkan dari toksisitas logam ini dapar berupa kerusakan fisik (erosi,
degenerasi, nekrosis) dan dapat berupa gangguan fisiologik (gangguan fungsi
enzim dan gangguan metabolisme) (Darmono, 2001).
Menurut
Gossel dan Bricker (1984) dalam Darmono, 2001 ,ada 5 logam yang berbahaya pada
manusia yaitu arsen (As), Kadmium (Cd), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan besi
(Fe). Selain itu, ada 3 logam yang kurang beracun, yaitu tembaga (Cu), selenium
(Se), dan seng (Zn). Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap
kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang
terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat
mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh,
menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi manuia
maupun hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Chapter I. (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12794-1400100001-Chapter1.pdf)
diakses pada tanggal 2 Oktober 2013.
Annas. 2013. Logam Berat. (http://nas-annas.blogspot.com/2011/01/logam-berat.html)
diakses pada tanggal 2 Oktober 2013.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. UI-Press. Jakarta.
Sofyan. 2013. Logam. (http://sofyan-az.bogspot.com/2008/01/logam.html)
diakses pada tanggal 2 Oktober 2013.
Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata
I Fakultas Bioeksakta. EGC. Jakarta.
Iya.. u'r welcome. Smoga brmanfaat ya..
BalasHapus